Segenggam kata indah

Sabtu, 13 Februari 2010

Segenggam Kata Indah
Karya Pujangga Gombal

Segenggam kata indah ini…
Pantaskan hanya menjadi milikmu seorang…
Asal kamu tahu…
Dengan segenggam kata indah
Dunia seakan selalu indah tanpa cacat…
Duniaku…
Dunia sahabatmu..
Dunia keluargamu…
Memang benar adanya jika dunia itu rakus…
Rakus memperebutkan segenggam kata indah milikmu..
Walaupun tak ada gunanya diperebutkan…
Jika dilihat dari meteodologi super ilmiah…
Kata indah itu hanya segenggam…
Tak sebesar dengan luasnya lautannya rasionalitas manusia…
Tak sepanjang jumlah kata sifat jika diurutkan satu-persatu…
Tak sebanding dengan banyaknya kata indah di muka bumi..
Memang benar adanya…
Kata indah itu hanya segenggam..
Tapi dengan segenggam itu..
Ketiga dunia telah kehilangan rasionalitasnya…
Apa hebatnya..????
Apa kekuatanya ???
Apakah dengan ini keajaiban dunia bertambah delapan..???
Aku beserta duniaku
Mencoba memahami kata indah yang hanya segenggam ini
Walaupun, harus terjebak dalam penjara indahnya kata ini
Dan pada akhirnya aku pun terjebak
Ternyata alangkah bodohnya diriku
Karena segenggam kata indah itu tak perlu meteodologi ilmiah
Sangat sederhana
Lebih sederhana dari hitungan pertambahan
Lebih sederhana dari ejaan A-I-U-E-O
Ternyata segenggam kata indah itu
Hanya terdiri untaian dua kata…
Cukup dua kata indahnya pesonamu
Cukup dua kata indahnya pekertimu
Cukup dua kata indahya sapamu
Cukup dua kata indahnya nuranimu
Tak dapat kubayangkan..
Bagaimana keluargamu mendapatkan karunia besar
Dengan adanya segenggam kata indah itu
Jika ditanyakan bagimana indahnya keluargamu
Ketika mendapatkan segenggam kata indah itu
aku tak bisa menjawab
aku tak tahu persis
Tapi telah kupastikan
Banyak tetes air mata bahagia di sana
Yang mewarnai segenggam kata indah itu
Aku juga masih belum bisa menjawab pertanyaan itu
Tapi telah kupastikan terdapat ukiran suka cita
Di hati sahabatmu
Dengan adanya segenggam kata indah itu
Hingga detik ini aku masih belum bisa menjawab
Tapi telah ku pastikan
Aku telah hanyut
Aku hanyut karena pekertimu yang lapang
Aku tak bisa bernafas karena dalamnya nuranimu
Aku makin tenggelam karena pesonamu
Hingga sekarang aku masih ingat
Akan timbunan kesalahanku padamu
Dalam bentuk petikan kata buruk di buku angkatanmu
Kesalahan yang menunjukkan sombongnya sebagai senior
Tapi dengan segenggam kata indah itu
kesombongan itu pun lenyap
Akupun dibuat melayang
Dengan pesona indahmu
Dan melawan hukum gravitasi kewajaran
Karena dengan segenggam kata indah itu
Membentuk ketidakwajaran dalam diriku
Dengan adanya rasa humorismu
Dalam segenggam kata indah itu
Telah mengusir hidupku yang terasa baku
Segenggam kata indah itu..
Teralu indah..
Paling indah..
Hingga aku tak mampu menjabarkannya
Hingga aku tak mampu menuliskannya lagi
Tapi telah kupastikan
Duniaku..
Dunia keluargamu
Dunia sahabatmu
Telah menjadi semakin indah
Dengan adanya segenggam kata indah milikmu